Masjid Salman Institut Teknologi Bandung - POJOKCERITA

Saturday, November 9, 2019

Masjid Salman Institut Teknologi Bandung

Keberadaan Masjid Salman yang berlokasi di Jl Ganesha 7 Bandung tidak lepas dari sejarah pendirian kampus ITB (Institut Teknologi Bandung).

Pada dekade 60-an, ITB belum memiliki masjid sendiri untuk menampung jamaah bagi dosen maupun mahasiswa muslim sehingga lebih banyak menggunakan Gedung Aula Barat untuk tempat melaksanakan kewajiban ibadah seperti sholat Jum’at.

Pada malam sebelum kedatangan KASAB (Kepala Staf Angkatan Bersenjata) Jenderal AH Nasution pada tahun 1964, sejumlah mahasiswa ITB membacakan ikrar bersama untuk mendirikan sebuah masjid di lingkungan kampus meskipun pada awal-awal ide pendiriannya justru mendapat penolakan dari internal ITB yaitu rektor yang saat itu dijabat oleh Prof Ir O Kosasih.  Meski demikian, panitia utama pendirian masjid yang terdiri dari Prof TM Soelaiman, Achmad Sadali, dan Imaduddin Abdulrachim, tanpa menyerah terus melakukan perlawanan. Hingga akhirnya usaha mereka terwujud dimana presiden RI kala itu, Ir Soekarno, yang juga merupakan alumni ITB memberikan ijin dan dukungannya terhadap pendirian masjid di ITB. Bahkan ia pulalah yang berinisiatif memberikan nama masjid tersebut dengan Masjid Salman yang terinspirasi dari nama sahabat Rasul bernama Salman Al Farisi, sang penggagas taktik parit dalam Perang Khandaq. Tepat pada hari Jum’at, 5 Mei 1972, Masjid Salman ITB resmi pertama kali digunakan sebagai tempat pelaksanaan sholat Jum’at.

Dalam perjalanan waktu, lahir pula beberapa bidang, lembaga, dan unit kerja yang berada di bawah naungan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB, diantaranya Bidang Mahasiswa, Kaderisasi dan Alumni (BMKA), Bidang Dakwah (BD), Bidang Pengkajian dan Penerbitan (BPP), Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), Pusat Halal, Bidang Sumber Daya, Badan Wakaf, dan Salman Media.

Ketika mengunjungi masjid yang satu ini, kita akan mendapati adanya perbedaan signifikan terhadap desain Masjid Salman dibanding masjid-masjid lain pada umumnya. Di sini, atap masjid tidak berbentuk kubah atau dome namun datar atau beratap rata tanpa kubah, dari arah samping terlihat seperti berbentuk cawan. Bentuk tak lazim ini memiliki filosofi tertentu dimana cekungan tersebut menggambarkan tangan seseorang yang sedang berdoa ke atas. Secara interior, masjid yang dirancang oleh Achmad Noe’man ini memiliki keunikan tersendiri dimana tidak ada kolom atau tiang penyangga sehingga tidak memotong barisan sholat berjamaah.

Di pelataran depan masjid terdapat sebuah menara dengan konsep desain sederhana alias minimalis tanpa banyak terdapat ornamen. Desain ini menggambarkan sebuah makna simbolik dimana manusia harus selalu kokoh dan lurus dalam pendirian dan keimanannya kepada Allah SWT. Keberadaan menara ini memudahkan masyarakat untuk mengidentifikasi bahwa Salman adalah sebuah masjid (karena bentuk atap yang tidak berupa kubah dapat membuat orang yang melihatnya akan mengalami kesulitan untuk menyimpulkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah masjid).

Meskipun didirikan pada tahun 60-an namun aspek teknologi sudah diterapkan secara baik pada masjid ini, diantaranya sistem ventilasi silang dan koridor yang didesain untuk menetralisir panas matahari. Selain menambah kesan sejuk, koridor pada sepanjang sisi utara, timur, dan selatan dari ruangan utama masjid berfungsi sebagai transisi bagian luar bangunan yang terkesan berat dan dingin, dengan bagian dalam dalam masjid yang lebih hangat dan nyaman. Ruangan dalam terasa lebih hangat dan nyaman karena baik material lantai, dinding, maupun plafonnya terbuat dari bahan kayu jati. Sistem pencahayaan ruangan yang tidak terlalu terang membuat suasana syahdu dan khusuk bagi siapa saja yang melaksanakan ibadah di dalamnya.

Bagi alumni ITB yang sering melaksanakan sholat di Masjid Salman tentu akan mengalami kesan mendalam jika mengunjungi tempat tersebut. Di sanalah para mahasiswa tidak hanya menggunakan ruangan masjid sebagai tempat beribadah namun juga kadang dijadikan sebagai tempat transit untuk mengulang atau mempersiapkan bahan-bahan kuliah, termasuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti berbagai ujian mata kuliah di kampus.

Masjid Salman

Masjid Salman

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda