Monumen Pancasila Sakti Jakarta - POJOKCERITA

Saturday, May 18, 2019

Monumen Pancasila Sakti Jakarta

Mengunjungi kompleks Lubang Buaya atau Monumen Pancasila Sakti di Jakarta Timur di tahun 2019 ini adalah kunjungan kedua kalinya dimana kunjungan pertama terjadi di sekitar tahun 1989 saat saya masih bersekolah di SMPN 4 Purwokerto dalam rangka study tour ke sejumlah tempat di Jakarta.

Dibanding kunjungan pertama, dalam kunjungan kali ini saya lebih leluasa menelusuri setiap sudut dari kompleks Lubang Buaya tersebut sehingga lebih memiliki informasi detail yang diperoleh dari lokasi.


Monumen Pancasila Sakti

Beberapa gedung dan spot khusus yang dibangun dalam kompleks tersebut adalah  :

1. Museum Paseban 

Museum Paseban

Sejumlah peristiwa yang diabadikan dalam Museum Paseban adalah  :
-Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)
-Latihan Sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)
-Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)
-Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)
-Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)
-Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)
-Proses Lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)
-Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)
-Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)

Disamping itu terdapat beberapa ruang khusus di Museum Paseban yang dapat dimasuki pengunjung yaitu  :

1.a Ruang Benda Bersejarah / Relik

Ruang Relik

Dalam Ruang Relik ini tersimpan koleksi pakaian yang dikenakan oleh para Pahlawan Revolusi saat diculik dan dibunuh oleh kawanan gerombolan PKI. Benda lain yang tersimpan di sini antara lain aqualung yaitu alat bantu pernapasan yang digunakan para petugas saat mengangkat jenazah para Pahlawan Revolusi dari sumur Lubang Buaya.


Monumen Pancasila Sakti

1.b Ruang Teater

Ruang Teater merupakan tempat khusus untuk pemutaran rekaman bersejarah pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, proses pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan lain-lain.

1.c Ruang Pameran Foto Dokumenter

Ruang Pameran Foto Dokumenter

Ruang Pameran Foto Dokumenter menyediakan rangkaian foto pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi dan proses pemakaman mereka di TMP Kalibata.

2. Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI

Di dalam ruangan gedung Museum Pengkhianatan PKI, kita dapat menjumpai informasi yang lengkap terkait dengan rentetan kejadian yang melibatkan kelompok pemberontak PKI yang terjadi sejak awal revolusi kemerdekaan sampai peristiwa 30 September 1965.

Museum Pengkhianatan PKI

Sejumlah diorama di Museum Pengkhianatan PKI tersebut antara lain menceritakan tentang agitasi dan pemberontakan PKI di sejumlah daerah sebelum peristiwa besar G30S, diantaranya Peristiwa Tiga Daerah (4 November 1945), Aksi Teror Gerombolan Ce’Mamat (9 Desember 1945), Aksi Kekerasan Pasukan Ubel-Ubel di Sepatan Tangerang (12 Desember 1945), Pemberontakan PKI di Cirebon (14 Februari 1946), Pemogokan Buruh Sarbupri di Delanggu (23 Juni 1948), Pengacauan Surakarta (19 Agustus 1948), Pemberontakan PKI di Madiun (18 September 1948), Pembunuhan di Kawedanan Ngawen Blora (20 September 1948), Pembebasan Gorang-Gareng (28 September 1948), Pembantaian di Dungus (1 Oktober 1948), Pembunuhan Massal di Tirtomoyo (4 Oktober 1948), Serangan Gerombolan PKI ke Asrama Polisi (6 Agustus 1951), Peristiwa Tanjung Morawa (16 Maret 1953), Peristiwa Bandar Betsi (14 Mei 1965), dan lain-lain.
3. Rumah Penyiksaan

Rumah Penyiksaan

Bangunan rumah berukuran sekitar 8 x 15,5 m ini berada persis di samping Sumur Maut. Di dalam bangunan ini terdapat ruangan khusus di bagian beranda yang digunakan sebagai tempat penyiksaan beberapa Pahlawan Revolusi sebelum dieksekusi mati. Konon rumah tersebut sebelumnya adalah milik Bambang Harjono yang awalnya digunakan sebagai tempat belajar Sekolah Rakyat. Karena Bambang Harjono sendiri merupakan simpatisan PKI maka rumahnya kemudian diserahkan kepada PKI untuk digunakan dalam aktivitas mereka.


Rumah Penyiksaan


Di dalam rumah tersebut terdapat diorama yang menggambarkan suasan penyiksaan para Pahlawan Revolusi yang terjadi pada malam 30 September 1965. Para jenderal itu ditutup matanya dengan kain dan disiksa secara kejam oleh PKI beserta sukarelawan seperti Pemuda Rakyat dan Gerwani. Para jenderal yang mengalami penyiksaan sebelum dieksekusi mati adalah Mayor Jenderal TNI R. Soeprapto, Mayor Jenderal TNI S. Parman, Brigadir Jenderal TNI Soetojo Siswomihardjo, dan Letnan Satu Czi Pierre Andreas Tendean.

4. Sumur Maut

Sumur Maut

Disebut dengan “Sumur Maut” karena di sinilah jenazah Pahlawan Revolusi dibuang dan ditimbun setelah mengalami penyiksaan begitu dahsyat di Rumah Penyiksaan. Sumur tua sedalam kurang lebih 12 (dua belas) meter dengan diameter sekitar 75 (tujuh puluh lima) centimeter tersebut menjadi saksi bisu kekejaman gerombolan PKI.

Sumur Maut

Untuk melindungi sumur dari kerusakan akibat hujan dan peristiwa lain, kini di sekeliling sumur tersebut dibangun bangunan seperti cungkup. Di sekitar Sumur Maut terdapat sejumlah bangunan lain yaitu Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, dan tentu saja Monumen Pancasila Sakti.

5. Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti

Bangunan monumental yang ada di kompleks Lubang Buaya adalah Monumen Pancasila Sakti yang dibangun untuk mengingatkan generasi muda atas perjuangan para Pahlawan Revolusi dalam berjuang guna mempertahankan ideologi Pancasila atas ancaman ideologi terlarang yaitu komunisme.

Cara Menuju Lokasi


Untuk menuju ke lokasi, Anda dapat menggunakan angkutan publik berupa Transjakarta dengan tujuan akhir Pinang Ranti,  salah satunya adalah Transjakarta Koridor 9 Pluit – Pinang Ranti. Setelah turun di halte Pinang Ranti, Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju lokasi dengan mengunakan ojek online atau angkot.


Monumen Pancasila Sakti

Setibanya di pintu gerbang yang berada di Jl Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Anda tinggal masuk menuju lokasi Lubang Buaya sekitar 500-an meter lagi ke arah dalam. Lokasi ini letaknya berada di sebuah lahan yang diapit oleh perkampungan di sekitar Lubang Buaya. Biaya karcis masuk per pengunjung (diluar biaya parkir mobil atau sepeda motor) adalah sebesar Rp 4.000,00. Jam buka dimulai dari pukul 08.00 sd 16.00 WIB setiap hari kecuali hari Senin. Agar tidak terlalu capai akibat harus mengitari seluruh area Lubang Buaya disarankan untuk membawa makanan dan minuman yang cukup meski Anda pun dapat membeli makanan dan minuman di dalam kompleks.

Monumen Pancasila Sakti

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda