Lemari Buku “Schepenkast” di Museum Sejarah Jakarta - POJOKCERITA

Sunday, December 9, 2018

Lemari Buku “Schepenkast” di Museum Sejarah Jakarta

Bagian terpenting dari kantor pemerintahan di dalam Balai Kota (Stadhuis) adalah Dewan Kotapraja (College van Schepenen) dan Dewan Pengadilan (Raad van Justitie).

Dewan Kotapraja bersidang 3 (tiga) kali dalam seminggu sejak dibentuk pada tahun 1620. Dewan Kotapraja ini terdiri dari 5 (lima) warga kota yang diangkat oleh pemerintah, ditambah 4 (empat) pejabat VOC. Tidak ada demokrasi pada masa itu. Keputusan Dewan Kotapraja pun dapat diubah oleh Gubernur Jendral dan para penasehatnya yang berada dalam Benteng Batavia (Kasteel of Batavia) yang letaknya hanya berjarak sekitar 500 (lima ratus) meter ke arah utara.

Wewenang Dewan Kotapraja mencakup semua perkara pidana dan perdata yang dialami warga kota, baik persoalan utang-piutang, surat usaha dan ijin bangunan, pemeliharaan jalan, jembatan serta kanal, penarikan pajak, pengawasan lembaga umum, standard timbangan, urusan pasar dan penetapan harga tertentu, pengesahan perjanjian dan pinjaman, dan lain-lain. Maka pada masa itu setiap hari banyak warga yang keluar masuk kantor administrasi kota ini.   

Sedangkan di ruangan Dewan Pengadilan (Raad van Justitie) yang berada di lantai 2 (dua) bangunan gedung Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah terdapat meja panjang yang digunakan untuk menggelar sidang. Namun yang menarik perhatian adalah adanya sebuah lemari berukuran besar yang terpampang di depan tembok sebelah sisi timur ruangan.

Bentuk lemarinya sangat unik karena bercita rasa klasik yang sangat kental. Ukiran kayunya disepuh dari emas (prada).
Hal ini ini membuktikan bahwa lemari ini bukan lemari biasa dan pastinya berharga sangat mahal pada masa itu.

Pada bagian atas di sisi sebelah kiri terdapat patung Dewi Keadilan. Dikisahkan dulunya pada tangan kanan patung ini membawa timbangan. Sedangkan di sisi sebelah kanan atas terdapat patung Dewi Kebenaran. Dulunya, tangan kanan patung ini membawa cermin dan tangan kiri mencekik seekor ular. Sekarang, atribut itu tidak ada lagi. Di antara 2 (dua) patung tersebut terdapat ukiran yang menggambarkan 14 (empat belas) lambang keluarga dari anggota Dewan Pengadilan, termasuk pada bagian paling atas (puncak lemari) terdapat lambang keluarga presiden, Mr. Renier Stapel.

Lemari ini sendiri dibuat pada tahun 1747 dan memakan waktu selama setahun dalam proses pengerjaannya (selesai pada tahun 1748). Jika Anda ingin menyaksikan lemari ini, Anda dapat mengunjungi Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah).

Raad van Justitie

Raad van Justitie

Raad van Justitie

Raad van Justitie

Bagikan artikel ini

1 comment