Museum dan Monumen PETA Bogor - POJOKCERITA

Tuesday, May 28, 2019

Museum dan Monumen PETA Bogor

Kota Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan menyimpan sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dimana di kota ini lahir dan berdiri pusat pendidikan militer yang disebut PETA (Pembela Tanah Air).

Bogor sebagai Kota Pembela Tanah Air secara resmi dinyatakan dalam SK DPRD Kotamadya Tingkat II Bogor tanggal 19 Oktober 1995. Di museum yang terletak di Jl Jend Sudirman No 35 Bogor ini banyak tersimpan koleksi berbagai senjata yang pernah digunakan oleh mantan tentara PETA seperti senapan, pistol, pedang katana, dan lain-lain.

Pendidikan dan pelatihan tentara PETA dimulai sejak tanggal 15 Oktober 1943 di Kota Bogor, namun setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, pasukan ini dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 19 Agustus 1945. Tokoh-tokoh pendiri PETA sendiri adalah Ir Soekarno, Drs Mohammad Hatta, Ki Ageng Suryomataram, Ki Hadjar Dewantara, Gatot Mangkupradja, KH Mas Mansoer, dan Haji Agus Salim.

Bangunan museum ini sebenarnya sudah ada sejak jaman Gubernur Jenderal Belanda Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks bangunan tersebut digunakan sebagai tempat pendidikan dan pelatihan calon Perwira Tentara PETA. Setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II, kompleks bangunan tersebut lalu diambil alih oleh Tentara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) untuk digunakan sebagai Depot Genie Troepen. Pada tanggal 15 April 1950 gedung ini diserahkan kepada TNI AD yang kemudian digunakan sebagai Pusat Pendidikan Zeni.

Prakarsa pembangunan Museum dan Monumen PETA berasal dari para mantan Tentara PETA yang tergabung dalam Yayasan Pembela Tanah Air (Yapeta). Peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 14 November 1993 oleh mantan Wakil Presiden RI ke-empat, Umar Wirahadikusumah. Peresmian gedung dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 18 Desember 1995. Latar belakang dibangunnya Museum dan Monumen PETA adalah sebagai bentuk penghargaan kepada para mantan tentara PETA atas jasanya kepada bangsa dan negara. Adapun dipilihnya Kota Bogor sebagai tempat pendirian museum ini adalah karena tempat ini merupakan situs bersejarah sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perwira Tentara PETA. Setelah hampir 15 (lima belas) tahun dikelola oleh Yapeta, Museum dan Monumen PETA kemudian diserahterimakan kepada Dinas Sejarah Angkatan Darat.

Jika Anda tertarik mengunjungi museum ini, Anda dapat menuju ke lokasi dari hari Senin sampai dengan Jum’at pukul 08.00 – 16.00 WIB atau hari Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Tiket masuknya sendiri ditetapkan sebesar Rp 10.000,00 per pengunjung.


Museum PETA

Museum PETA

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda